BABELWOW.COM, Pangkalpinang – Kota Pangkalpinang mencatatkan tingkat pengangguran terbuka yang tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang, Amrah Sakti, mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara di ruang kerjanya pada Jumat (11/4/2025). Sabtu (12/4/2025)
“Datanya itu dirilis setiap bulan Oktober di tahun berjalan atau tahun sebelumnya. Maka untuk tahun 2024 lalu tingkat pengangguran terbuka di Pangkalpinang mencapai angka 75,89 persen dan tertinggi di Bangka Belitung,” ungkap Amrah.
Menurut Amrah, tingginya angka pengangguran terbuka ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah dampak dari kasus tata niaga timah yang melanda daerah tersebut. Ia menjelaskan, lonjakan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tahun 2024 menjadi salah satu penyebab utama.
“Lonjakan angka pemutusan hubungan kerja itu paling tinggi di tahun 2024 kemarin, karena berbarengan dengan kasus tata niaga timah. Itu tidak bisa kita antisipasi lagi, langsung atau pun tidak langsung kita kena dampaknya. Itu salah satu indikator yang memberikan sumbangan atas peningkatan angka pengangguran terbuka kita di tahun 2024 kemarin,” jelasnya.
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Dinas Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang berupaya untuk menanggulangi tingginya angka pengangguran dengan mengembangkan sektor-sektor lain. Amrah menuturkan bahwa meski terjadi pemutusan hubungan kerja di sektor terkait, pihaknya juga memberikan kesempatan untuk menciptakan peluang di sektor lain sebagai upaya untuk menyeimbangkan situasi.
“Di sana banyak terjadi pemutusan hubungan kerja, tapi kami juga memberikan kesempatan untuk membuka peluang di beberapa sektor lain supaya bisa balance. Di sana berkurang, di sini kita tumbuhkan,” katanya.
Untuk lebih mengimbangi situasi tersebut, Amrah menambahkan bahwa pada tahun 2024 pihaknya telah melaksanakan sejumlah program pelatihan yang bertujuan untuk mendorong masyarakat, terutama para pencari kerja, agar lebih aktif dalam berwirausaha mandiri.
“Contoh tahun kemarin kami melaksanakan pelatihan yang intinya agar mereka lebih banyak melakukan kegiatan wirausaha mandiri. Kami sekarang lebih banyak mendorong ke sana untuk mengimbangi situasi,” imbuhnya.
Dinas Tenaga Kerja Kota Pangkalpinang kini lebih fokus mendorong masyarakat untuk menjadi wirausaha mandiri. Amrah berharap, dengan dorongan ini, para pencari kerja tidak hanya bergantung pada sektor formal untuk mendapatkan pekerjaan.
“Supaya mereka yang kemarin berharap bisa masuk ke sektor formal untuk mendapatkan pekerjaan, kita dorong mereka bisa berwirausaha sendiri. Dengan harapan mereka tidak terlalu tergantung pada sektor formal. Artinya, mereka juga bisa berwirausaha mandiri dan besok-besoknya kita harapkan mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” tuturnya.
Program-program ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Pangkalpinang dan memberikan alternatif yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi. (Sumber: Kabarbangka.com, Editor: KBO-Babel)