Pemerintah Alokasikan 220 Ribu Rumah Subsidi: Guru hingga Wartawan Dapat Jatah

Pemerintah
Advertisements
Advertisements

BabelWow.com, Jakarta – Pemerintah telah menetapkan alokasi kuota sebanyak 220 ribu unit rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, rumah subsidi diperuntukkan bagi pekerja dari 13 segmen utama. Kamis (10/4/2025)

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara menjelaskan bahwa pemerintah terus memastikan alokasi rumah subsidi tepat sasaran sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Arahan Presiden Prabowo kepada saya sebagai menteri, bagaimana perumahan atau rumah subsidi ini bisa tepat sasaran dan juga diberikan kepada masyarakat yang sesuai kriteria. Kriterianya adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujar Ara saat memberikan keterangan di Kantor Kementerian PKP, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Keterangan ini disampaikan usai Ara menghadiri diskusi bersama CEO PT GoTo Gojek Tokopedia (Goto) Patrick Walujo mengenai rencana penyediaan rumah subsidi khusus untuk pengemudi mitra Gojek.

Alokasi Tepat Sasaran

Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho, menegaskan pentingnya alokasi rumah subsidi yang tepat sasaran. Ia menjelaskan bahwa dari total kuota rumah subsidi tahun ini, sebanyak 164.260 unit telah dialokasikan kepada pekerja dari 13 segmen prioritas.

“Dari total kuota existing yang saat ini kita alokasi 220 ribu unit itu sudah terbagi ke 13 segmen tadi 164.260 unit,” kata Heru.

Ia juga memaparkan data terkini mengenai penyaluran rumah subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Hingga 8 April 2025, realisasi distribusi rumah subsidi mencapai 100.021 unit, yang meliputi berbagai tahap mulai dari pembangunan hingga akad.

“Jadi untuk total pembangunan dari mulai 20 Oktober (2024), Presiden Prabowo dilantik hingga saat ini sudah ada mulai proses pembangunan, yang sudah terbangun, siap akad, sudah akad sampai dengan realisasi itu sudah 142.226 unit,” jelas Heru.

13 Segmen Pekerja Prioritas

Lebih lanjut, Heru merinci alokasi rumah subsidi bagi 13 segmen pekerja yang telah ditetapkan pemerintah. Berikut adalah daftar lengkapnya:

  1. Guru – Sebanyak 20 ribu unit rumah subsidi dialokasikan untuk para guru.

  2. Tenaga Migran – Pekerja migran juga mendapatkan jatah sebesar 20 ribu unit.

  3. Sektor Kesehatan – Pekerja di sektor ini mendapatkan alokasi sebagai berikut:

    • Perawat: 15 ribu unit

    • Bidan: 10 ribu unit

    • Tenaga Kesehatan Masyarakat: 5 ribu unit

  4. Pegawai Kementerian – Beberapa kementerian juga menerima alokasi rumah subsidi:

    • Kementerian Dalam Negeri: 2 ribu unit

    • Kementerian Keuangan: 2 ribu unit

    • Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: 3 ribu unit

    • Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: 2 ribu unit

  5. Pegawai Badan Pusat Statistik – Sebanyak 1.000 unit dialokasikan untuk pegawai BPS.

  6. Petani – Pekerja di sektor pertanian mendapatkan alokasi 20 ribu unit.

  7. Buruh – Sebanyak 20 ribu unit rumah subsidi juga dialokasikan untuk buruh.

  8. Polri – Anggota Polri mendapatkan alokasi sebanyak 14.500 unit.

  9. TNI AD – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat memperoleh 5.760 unit.

  10. Nelayan – Sebanyak 20 ribu unit rumah subsidi disediakan bagi para nelayan.

  11. Pengemudi Ojek dan Taksi Online – Pekerja sektor transportasi daring mendapatkan 2 ribu unit.

  12. Asisten Rumah Tangga – Sebanyak 1.000 unit dialokasikan untuk asisten rumah tangga.

  13. Wartawan – Jurnalis mendapatkan alokasi 1.000 unit rumah subsidi.

Diskusi bersama CEO GoTo, Patrick Walujo, menjadi bagian dari upaya pemerintah menggandeng pihak swasta untuk mendukung realisasi program ini. Ara menyebutkan bahwa keterlibatan sektor swasta, seperti GoTo, memiliki peran penting dalam memastikan akses rumah subsidi kepada pekerja informal seperti pengemudi ojek online.

Heru juga menyampaikan bahwa pemerintah berupaya mempercepat proses pembangunan dan distribusi rumah subsidi. Targetnya adalah memenuhi seluruh kuota pada tahun ini agar MBR dapat segera memiliki hunian layak dengan skema subsidi yang terjangkau.

Dengan alokasi yang telah ditetapkan untuk 13 segmen pekerja ini, pemerintah optimistis dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai sektor. (Sumber: Detikcom, Editor: KBO-Babel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *