BABELWOW.COM, BANGKA — Program Beasiswa Pemali Boarding School yang digagas PT Timah telah berjalan lebih dari dua dekade. Program ini merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia, khususnya di wilayah Bangka Belitung, Riau, dan Kepulauan Riau. Jumat (25/4/2025)
Sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang berfokus pada penguatan pembangunan sumber daya manusia melalui sains, teknologi, dan pendidikan, PT Timah memberikan fasilitas pendidikan yang menyeluruh kepada para siswa.
Para penerima beasiswa Pemali Boarding School tidak hanya mendapatkan biaya pendidikan di SMAN 1 Pemali, tetapi juga fasilitas tempat tinggal berupa asrama, kebutuhan sehari-hari, serta sarana pendukung lainnya untuk menunjang proses pembelajaran.
Program ini bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa-siswa terpilih dari berbagai daerah untuk meraih pendidikan berkualitas sekaligus memupuk keberanian mereka menghadapi tantangan hidup jauh dari kampung halaman demi mewujudkan cita-cita besar.
Muhammad Rival Alabrasi, salah satu siswa penerima beasiswa asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, berbagi cerita tentang perjalanannya menimba ilmu di Pemali Boarding School. Rival, yang baru satu tahun menjalani kehidupan di asrama, mengakui bahwa awalnya ia merasa berat meninggalkan keluarganya.
“Setelah tahu keterima, Rival senang sekali apalagi ini impian Rival mau merantau di luar Riau. Dulu terasa banget sedihnya karena biasanya hidup sama orang tua, ada yang marah dan menasehati, tetapi Alhamdulillah itu adalah tahap agar Rival menjadi lebih disiplin,” ungkap Rival.
Meski sempat merasa kesepian, Rival akhirnya dapat menyesuaikan diri berkat lingkungan yang mendukung di Pemali Boarding School. Ia juga menyoroti aturan awal yang cukup ketat, seperti larangan menggunakan telepon genggam, yang menurutnya justru menjadi pengalaman berharga.
“Pas awal-awal belum diizinkan pegang handphone jadi sering penasaran kabar orang tua bagaimana, tapi lingkungan di sini nyaman. Terkadang jadi curhat sesama teman kalau lagi kangen orang tua, di sini pun fasilitasnya sangat mendukung membuat semakin termotivasi lah untuk belajar,” tambahnya.
Selain pengalaman akademis, Rival juga mendapatkan pelajaran budaya yang berharga selama tinggal di Bangka Belitung. Salah satu tradisi yang membuatnya terkesan adalah “Nganggung,” sebuah budaya khas Bangka Belitung yang menurutnya sangat berbeda dari budaya di Riau.
“Di sini ada yang namanya Nganggung, di Riau enggak ada. Terkesan karena jadi mengenal budaya-budaya di Bangka Belitung, jauh berbeda dengan yang Rival rasakan selama di Riau,” ujarnya.
Rival memiliki cita-cita besar untuk membawa kebanggaan bagi daerah asalnya, Kepulauan Meranti. Ia berharap dapat meraih sebanyak mungkin prestasi agar dapat membanggakan keluarga dan masyarakatnya.
“Rival pribadi juga sangat ingin membanggakan terkhusus Kepulauan Meranti tempat asal Rival, dengan mengukir prestasi sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.
Ia juga berharap program Pemali Boarding School tetap berlanjut di masa mendatang sehingga lebih banyak pelajar dari latar belakang kurang mampu dapat merasakan manfaatnya.
“Semoga ini terus berlanjut, karena sangat-sangat bermanfaat untuk siswa yang kurang mampu seperti Rival. Semoga PT Timah terus maju, berjaya, dan selalu membantu masyarakat di sekitarnya,” harapnya.
Dengan keberlanjutan program ini, PT Timah tidak hanya mencetak generasi berprestasi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan. (Sumber: PT Timah Tbk, Editor: KBO-Babel)